Open Office vs. Cubicle

Di tahun 2013, industri kreatif seperti dibombardir dengan artikel Open Office Layout. Apa sih open office layout?. Pada dasarnya open office layout adalah kebalikan dari sistem interior kantor menggunakan cubicle. Kantor yang mengadopsi sistem open office menempatkan semua pegawainya dalam satu ruangan luas, terbuka dengan meja kerja yang saling terkoneksi.

open office vs cubicle

Menurut pengamatan idGeekGirls sih, open office layout ini bukan hal baru di Indonesia, apalagi di industri kreatif atau start-up. Mungkin karena ukuran kantor di Indonesia yang kecil-kecil, sehingga cubicle bukanlah pilihan yang efisien. Selain itu, kebanyakan kantor yang ditampilkan blog atau majalah desain adalah kantor open office. Makinlah para bos yang up-to-date mendesain kantor mereka dengan open office layout supaya tidak ketinggalan tren.

Tapi sebenarnya apa sih positif dan negatifnya open office layout dibandingkan cubicle layout?

Open Office Layout

Ciri khas: Ruangan terbuka dengan meja-meja kerja yang disatukan membentuk jajaran panjang. Ruangan yang tersedia umumnya hanya ruangan kerja para bos atau ruangan rapat.

Positif: Karyawan dapat bersosialisasi dan berkomunikasi langsung dengan lebih mudah dan dengan lebih banyak orang sekaligus. Situasi ini dinilai baik untuk bisnis yang didasarkan pada diskusi dan kolaborasi antar karyawan. Selain itu ternyata open office layout dinilai dapat memperbaiki kualitas kerja dan hubungan pribadi antar para karyawan, karena dapat melihat gesture dan raut wajah karyawan lainnya sehingga dapat ‘mengganggu’ di saat yang tepat saja.

Negatif: Terlalu mudah bersosialisasi dan berkomunikasi bisa mengganggu jam kerja, terutama bagi para pegawai yang sangat sosial keasyikan mengobrol hingga lupa bekerja. Open office layout juga akan cenderung kurang nyaman bagi pegawai yang berkepribadian introvert atau yang banyak aspek pekerjaannya bersifat rahasia, misalnya bagian keuangan atau marketing.

Cubicle Layout

Ciri Khas: Meja dipisah-pisahkan oleh dinding membentuk kotak-kotak kecil. Terkadang, atasan harus berkeliling untuk memantau kinerja para karyawannya.

Positif: Cubicles tentu akan terasa lebih nyaman bagi pegawai yang berkepribadian introvert. Cubicle juga terasa lebih sepi dari gangguan suara karena dinding cubicle cenderung menghalangi suara dari meja sebelah. Cubicle layout dirasa sangat cocok bagi pegawai yang banyak melakukan telepon atau pekerjaannya bersifat rahasia.

Negatif: Pegawai di kantor dengan cubicle layout akan tetap menghabiskan banyak waktu untuk chatting di komputer. Bahkan ngobrol dengan rekan kerja lainnya akan memotong waktu kerja karena harus dilakukan dengan berdiri dan tidak memungkinkan sambil mengerjakan pekerjaan. Cubicle layout juga disebut-sebut meningkatkan kadar stress dan depresi, dikarenakan munculnya perasaan seakan-akan terisolasi sendirian sepanjang hari di sebuah ruangan kecil.

Nah, jadi setelah geekgals tau positif dan negatifnya open office layout dan cubicle layout, pasti sekarang tahu donk kantor geekgals cocoknya pakai desain yang mana. Kalau desain kantornya belum sesuai, bisa tuh diajukan ke bos untuk desain ulang. Kalau geekgals sendiri sukanya desain yang mana?.

Related Post

One thought on “Open Office vs. Cubicle

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *