Inilah Penyebab Siri Dan App Personal Assistant Pakai Suara Perempuan

idgeekgirls_apple_siri_01

Pada saat Apple pertama kali memperkenalkan Siri, dunia seperti dilanda deman jenis baru. Personal assistant bukanlah hal baru terutama bagi orang barat, dimana para bos, artis, atau ‘orang besar’ lainnya umumnya selalu diikuti oleh minimal satu orang personal assistant.

Tapi, tidak banyak orang menyadari kebutuhan mereka atas digital personal assistant.

Selanjutnya, dapat diduga orang-orang mengalami kecanduan Siri. Beberapa orang disinyalir jatuh hati pada Siri, seperti digambarkan dalam salah satu episode sitkom The Big Bang Theory dimana salah satu tokoh utama bernama Rajesh mabuk kepayang pada Siri.

idgeekgirls_apple_siri_thebigbangtheory
Jatuh cinta… berjuta rasanya…

Apple Siri lalu diikuti oleh Amazon Alexa, Google Now and Microsoft’s Cortana yang semuanya secara default memiliki suara perempuan. Bahkan aplikasi HelloDiana pun menggunakan nama perempuan untuk memberi kesan bahwa geekgals dilayani oleh seorang asisten perempuan.

Pernahkan geekgals bertanya-tanya mengapa suara perempuan selalu menjadi pilihan? Mungkin karena berdasarkan data berikut ini:

  1. Sebuah laporan yang diterbitkan CNN di tahun 2011 menyatakan bahwa mayoritas orang merasa suara perempuan terasa lebih enak (pleasing).
  2. Sebuah studi yang lebih baru berdasarkan iklan di radio, suara perempuan ternyata lebih berhasil membuat pendengar terkoneksi dengan produk atau merk yang diiklankan dibandingkan suara pria.
  3. Dalam studi yang sama terbukti bahwa suara perempuan lebih ampuh dalam mempengaruhi pendengar untuk melakukan sesuatu yang disarankan didalam iklan radio tersebut, misalnya menghubungi website atau nomer tertentu, hingga melakukan pembelian.
idgeekgirls_apple_siri
Kata kunci “assistant” di Google menampilkan hasil seluruhnya perempuan.

Hal ini bisa jadi dipicu oleh pengalaman dikelilingi oleh banyaknya perempuan yang bekerja di sektor publik sebagai customer service, resepsionis, marketer, sales, waiter, pramugari dan pekerjaan lainnya yang tugasnya berhubungan langsung dengan konsumen. Dimana kita sudah sangat terbiasa dipandu, disarankan dan diarahkan oleh suara perempuan. Sehingga pada saat mendengar suara pria, kita merasa gamang.

Hal ini kerap dituding sebagai salah satu bentuk seksisme lainnya dari Silicone Valley. Walaupun dari sudut pandang bisnis, para developer bisa berkeras bahwa apabila mereka menggunakan suara pria, hanya agar disebut tidak seksis, tapi ternyata tidak banyak orang yang mau menggunakan app personal assistant buatan mereka karena tidak terbiasa dengan suara asisten pria, justru para developer inilah yang akan menderita kerugian diakhirnya.

Kalau menurut geekgals sendiri bagaimana sistem penggunaan suara perempuan untuk app personal assistant ini? Apakah geekgals akan merasa nyaman dipandu oleh suara asisten laki-laki? Apakah ini sebuah bentuk seksisme atau murni tentang bisnis?

Comment yuk geekgals.

Source

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *